Apa Itu Mid-Autumn Festival? Tradisi Kue Bulan, Filosofi Bulan Purnama, dan Warisan Ribuan Tahun

Mid-Autumn Festival atau dalam bahasa Mandarin disebut Zhongqiujie (中秋节) adalah salah satu perayaan tradisional paling penting di Tiongkok, Korea, Vietnam, hingga komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Festival ini dirayakan setiap hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, bertepatan dengan saat bulan terlihat paling bulat dan paling terang dalam setahun.

Di banyak negara, festival ini juga dikenal sebagai Hari Kue Bulan (Mooncake Festival). Sebutan itu muncul karena mooncake menjadi makanan wajib yang selalu hadir dalam perayaan. Namun esensinya bukan sekadar soal makanan, melainkan perayaan tentang kebersamaan keluarga, doa, dan penghormatan pada tradisi.


Akar Sejarah Ribuan Tahun

Mid-Autumn Festival berawal dari ritual kuno memuja bulan sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada masa Dinasti Zhou (1046–256 SM), masyarakat mengadakan upacara persembahan bulan.

Pada masa Dinasti Tang (618–907), festival ini mulai berkembang menjadi perayaan besar dengan pesta rakyat, lentera, dan tarian naga. Lalu di masa Dinasti Song (960–1279), kue bulan mulai populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi. Sejak saat itu, Mid-Autumn menjadi salah satu dari tiga festival besar masyarakat Tionghoa, sejajar dengan Tahun Baru Imlek dan Festival Musim Semi.


Filosofi Bulan Purnama

Bulan bulat penuh adalah simbol utama Mid-Autumn Festival. Bentuk bulat dipandang sebagai lambang keutuhan, kesempurnaan, dan persatuan keluarga.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa meski terpisah jarak, menatap bulan purnama di malam festival akan membuat hati terasa dekat. Inilah mengapa Mid-Autumn identik dengan kumpul keluarga. Orang-orang biasanya duduk di halaman, minum teh, menikmati mooncake, dan menatap bulan sambil berdoa.

Bagi yang sedang jauh dari keluarga, bulan purnama menjadi pengingat: keluarga akan selalu ada, meski tidak bisa bertemu secara langsung.


Kue Bulan: Ikon Festival yang Sarat Makna

Kue bulan atau mooncake (月饼) adalah simbol paling kuat dari Mid-Autumn. Ada beberapa lapisan makna di dalamnya:

  1. Bentuk Bulat → Persatuan
    Sama seperti bulan purnama, bulat berarti kebersamaan. Membagi mooncake berarti berbagi doa, rezeki, dan kebahagiaan.
  2. Isian Sarat Simbolisme
    • Pasta biji lotus → kesucian dan keselarasan.
    • Kuning telur asin → menyerupai bulan, simbol keberuntungan.
    • Kacang merah, kacang hijau, wijen → lambang kesejahteraan.
  3. Legenda Sejarah
    Di masa Dinasti Yuan, ada kisah bahwa pesan rahasia pemberontakan diselipkan di dalam mooncake. Dari sini mooncake bukan hanya makanan, tapi juga simbol perjuangan dan kebebasan.

Selain dimakan bersama keluarga, mooncake juga menjadi hadiah untuk teman, kerabat, bahkan mitra bisnis. Memberikan mooncake berarti menunjukkan rasa hormat sekaligus doa agar hubungan berjalan harmonis.


Tradisi Khas Mid-Autumn Festival

Perayaan ini tidak berhenti pada mooncake saja. Beberapa tradisi penting lainnya adalah:

  • Lentera Warna-Warni → anak-anak membawa lentera, simbol cahaya dan harapan di masa depan.
  • Doa di Malam Bulan Purnama → banyak keluarga berdoa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan rezeki.
  • Pertunjukan Seni → di beberapa daerah, ada tarian naga, drama rakyat, hingga pesta rakyat yang meriah.

Mid-Autumn di Zaman Modern

Hari ini, Mid-Autumn Festival tidak hanya ada di Tiongkok, tetapi dirayakan oleh diaspora Tionghoa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Amerika.

Mooncake kini hadir dalam inovasi modern: ada mooncake cokelat, matcha, durian, hingga mooncake es krim. Variasi ini membuat festival tetap relevan dan digemari generasi muda.

Lebih dari itu, Mid-Autumn juga masuk ke ranah budaya pop. Game populer seperti Genshin Impact dan Honor of Kings selalu menghadirkan event bertema Mid-Autumn. Pemain bisa memperoleh item mooncake virtual, skin khusus, atau quest dengan tema bulan purnama. Inilah bukti bagaimana tradisi ribuan tahun tetap hidup di era digital.


Relevansi untuk Masyarakat Indonesia

Meski berbeda budaya, nilai Mid-Autumn mudah dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sama seperti Lebaran yang identik dengan ketupat, Mid-Autumn identik dengan mooncake. Dua budaya berbeda, tapi sama-sama menekankan kebersamaan, berbagi makanan, dan doa untuk keluarga.


Penutup

Mid-Autumn Festival adalah lebih dari sekadar hari makan kue bulan. Ia adalah warisan budaya ribuan tahun yang menyatukan sejarah, mitologi, dan filosofi hidup. Bulan purnama menjadi saksi kebersamaan, mooncake menjadi lambang berbagi, dan lentera menjadi harapan untuk masa depan.

Tradisi ini mengingatkan kita bahwa keluarga, doa, dan kebersamaan adalah nilai yang abadi. Dari perayaan kuno di ladang panen, hingga event digital di game modern, Mid-Autumn Festival tetap hidup dan akan terus menjadi simbol persatuan lintas generasi.